Berapa Persen Zakat Pertanian yang Harus Dikeluarkan?

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib untuk dikeluarkan oleh umat Muslim yang mampu. Zakat diberikan sebagai bentuk kepedulian sosial dan redistribusi kekayaan dalam masyarakat. Ada beberapa jenis zakat yang diperhitungkan berdasarkan jenis harta yang dimiliki, salah satunya adalah zakat pertanian. Namun, ada pertanyaan umum yang sering diajukan, yaitu berapa persen zakat pertanian yang harus dikeluarkan?

Definisi zakat Pertanian

zakat pertanian merupakan zakat yang dikenakan pada hasil pertanian atau tanaman yang dibudidayakan. Hal ini berkaitan dengan upaya untuk memastikan adanya keadilan ekonomi serta memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat yang tidak mampu. Zakat pertanian dapat berupa berbagai jenis tanaman, seperti padi, jagung, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sebagainya.

Zakat pertanian memiliki ketentuan yang berbeda dengan zakat pada jenis harta yang lain. Hal ini dikarenakan karakteristik dan perbedaan hasil yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. Perhitungan zakat pertanian didasarkan pada jenis tanaman yang dibudidayakan, luas lahan, hasil panen, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh.

![Zakat Pertanian](https://tse1.mm.bing.net/th?q=zakat+pertanian+berapa+persen)

Zakat Pertanian Berapa Persen?

Persentase zakat pertanian tidak ditentukan secara pasti dalam Al-Qur’an atau hadis, sehingga hal ini menjadi pembahasan yang cukup kompleks. Namun, terdapat beberapa kesepakatan ulama terkait persentase zakat pertanian yang umum digunakan. Persentase zakat pertanian ini ditentukan berdasarkan jenis tanaman yang dibudidayakan, seperti berikut:

1. Padi dan Gandum

Untuk jenis tanaman padi dan gandum, besaran zakatnya adalah 5 persen dari total hasil panen. Hal ini berdasarkan hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami untuk mengeluarkan zakat atas apa yang kami panen dari hasil tanaman kami untuk tujuan yang sama.”

2. Jagung, Kacang-Kacangan, dan Tanaman Lainnya

Untuk tanaman jenis jagung, kacang-kacangan, dan tanaman lainnya, zakatnya sebesar 10 persen dari total hasil panen. Hal ini berdasarkan hadis Abu Dawud yang diriwayatkan dari Basrah bin Abi Basrah al-Ghifari, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Harta pertanian adalah dua belas”.

3. Jeruk, Anggur, dan Buah-Buahan Lainnya

Untuk jenis tanaman buah-buahan seperti jeruk, anggur, dan buah-buahan lainnya, nilai zakatnya adalah 20 persen dari total hasil panen. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Sa’eed al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan sesungguhnya Rasulullah mengeluarkan zakat dari buah-buahannya dengan sepertiga atau seperempat daripadanya”.

Perlu diperhatikan bahwa persentase yang disebutkan di atas merupakan pedoman umum yang diberikan oleh ulama. Jika terdapat perbedaan dalam praktek di masyarakat, sebaiknya berkonsultasi dengan ulama terkait atau lembaga zakat yang resmi untuk menentukan besaran zakat yang lebih akurat.

Pertanyaan Umum tentang Zakat Pertanian

1. Apa yang dimaksud dengan zakat pertanian?

Also read:
Pengenalan tentang Warung Tani Dau
Usaha Tani adalah Kunci untuk Ketahanan Pangan bagi Bangsa

Zakat pertanian merupakan zakat yang dikenakan pada hasil pertanian atau tanaman yang dibudidayakan. Zakat ini diberikan sebagai bentuk kepedulian sosial dan redistribusi kekayaan dalam masyarakat.

2. Berapa persen zakat pertanian yang harus dikeluarkan?

Persentase zakat pertanian bergantung pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Untuk padi dan gandum, zakatnya adalah 5 persen, sementara jagung, kacang-kacangan, dan tanaman lainnya adalah 10 persen. Untuk buah-buahan seperti jeruk dan anggur, zakatnya adalah 20 persen.

3. Bagaimana cara menghitung zakat pertanian?

Zakat pertanian dihitung berdasarkan jenis tanaman yang dibudidayakan, luas lahan, hasil panen, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh. Untuk lebih akurat, sebaiknya berkonsultasi dengan ulama terkait atau lembaga zakat yang resmi.

4. Bagaimana cara memberikan zakat pertanian?

Zakat pertanian dapat diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat, seperti fakir miskin, ibnu sabil, amil zakat, dan sebagainya. Sebaiknya diberikan melalui lembaga zakat yang resmi untuk memastikan penggunaannya tepat sasaran.

5. Apa tujuan dari zakat pertanian?

Zakat pertanian bertujuan untuk memastikan adanya keadilan ekonomi serta memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat yang tidak mampu. Hal ini juga menjadi salah satu bentuk ibadah dan kepedulian sosial dalam Islam.

6. Apakah ada sanksi bagi yang tidak membayar zakat pertanian?

Tidak membayar zakat pertanian merupakan pelanggaran terhadap kewajiban beragama, namun tidak ada sanksi khusus yang dijatuhkan secara hukum. Namun, sebagai Muslim yang taat, sebaiknya memenuhi kewajiban tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Kesimpulan

Zakat pertanian merupakan salah satu bentuk zakat yang dikeluarkan berdasarkan hasil pertanian atau tanaman yang dibudidayakan. Persentase zakat pertanian yang harus dikeluarkan bergantung pada jenis tanaman yang dibudidayakan, dengan kisaran antara 5 hingga 20 persen. Adanya zakat pertanian bertujuan untuk memastikan adanya keadilan ekonomi serta memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat yang tidak mampu. Sebagai Muslim yang taat, sangat penting untuk memahami dan melaksanakan kewajiban zakat pertanian ini sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan kepedulian sosial dalam Islam.

Zakat Pertanian Berapa Persen