Mengenal Klasifikasi Usaha Tani
Usaha tani merupakan sektor yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku industri di suatu negara. Akan tetapi, tidak semua jenis usaha tani memiliki karakteristik yang sama. Oleh karena itu, diperlukan klasifikasi usaha tani guna memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai jenis-jenis dan kategori usaha tani yang ada. Klasifikasi usaha tani mengacu pada pengelompokan berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti jenis tanaman atau hewan yang dibudidayakan, sistem produksinya, dan tujuan utama dari usaha tani tersebut.
Klasifikasi usaha tani dapat dilakukan berdasarkan berbagai aspek yang relevan. Berikut adalah beberapa jenis klasifikasi usaha tani yang sering digunakan:
1. Klasifikasi Berdasarkan Fokus Produksi
Klasifikasi ini mengelompokkan usaha tani berdasarkan fokus utama dari produksi yang dilakukan, misalnya:
-
Usaha tani tanaman pangan, seperti produksi padi, jagung, gandum, dan sebagainya.
-
Usaha tani ternak, seperti produksi sapi, ayam, kambing, dan sejenisnya.
-
Usaha tani perkebunan, seperti produksi kopi, kelapa sawit, teh, dan sebagainya.
-
Usaha tani sayuran dan buah-buahan, seperti produksi bayam, tomat, jeruk, dan lain-lain.
Sumber: https://tse1.mm.bing.net/th?q=klasifikasi usaha tani
2. Klasifikasi Berdasarkan Sistem Produksi
Also read:
Kisah Petani Sukses dari Nol: Inspirasi dan Tips untuk Meraih Kesuksesan dalam Pertanian
Kelompok Teknologi Ramah Lingkungan di Bidang Pertanian: Revolusi Hidroponik
Klasifikasi ini mengelompokkan usaha tani berdasarkan sistem produksi yang dilakukan, misalnya:
-
Usaha tani tradisional, yakni usaha tani yang menggunakan metode dan teknologi yang telah lama digunakan secara turun temurun.
-
Usaha tani modern, yakni usaha tani yang menggunakan metode dan teknologi canggih untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
-
Usaha tani organik, yakni usaha tani yang menggunakan metode dan teknologi yang ramah lingkungan dan bebas dari penggunaan pestisida dan pupuk kimia sintetis.
-
Usaha tani hidroponik, yakni usaha tani yang menggunakan media tanam air dan nutrisi dalam jumlah tertentu untuk menumbuhkan tanaman.
Sumber: https://tse1.mm.bing.net/th?q=klasifikasi usaha tani
3. Klasifikasi Berdasarkan Skala Usaha
Klasifikasi ini mengelompokkan usaha tani berdasarkan skala atau ukuran produksi yang dilakukan, seperti:
-
Usaha tani subsisten, yakni usaha tani yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan keluarga.
-
Usaha tani komersial, yakni usaha tani yang dilakukan untuk tujuan komersial dan dijual ke pasaran.
-
Usaha tani besar atau agribisnis, yakni usaha tani yang memiliki luas lahan dan produksi yang besar serta dikelola secara profesional.
-
Usaha tani skala kecil, yakni usaha tani dengan lahan yang terbatas dan produksi yang lebih terbatas.
Sumber: https://tse1.mm.bing.net/th?q=klasifikasi usaha tani
1. Metode Klasifikasi Berdasarkan Intensitas Penggunaan Lahan
Metode ini mengklasifikasikan usaha tani berdasarkan intensitas penggunaan lahan yang dilakukan, misalnya:
-
Usaha tani intensif, yakni usaha tani yang menggunakan lahan secara maksimal dengan intensitas tinggi.
-
Usaha tani semi-intensif, yakni usaha tani yang menggunakan lahan secara lebih terkontrol dengan intensitas sedang.
-
Usaha tani ekstensif, yakni usaha tani yang menggunakan lahan dengan intensitas rendah dan membutuhkan luas lahan yang lebih besar.
Sumber: https://tse1.mm.bing.net/th?q=klasifikasi usaha tani
2. Metode Klasifikasi Berdasarkan Struktur Kepemilikan
Metode ini mengklasifikasikan usaha tani berdasarkan struktur kepemilikan yang terlibat dalam produksi, misalnya:
-
Usaha tani individu, yakni usaha tani yang dimiliki dan dikelola oleh individu atau keluarga tanpa adanya asosiasi.
-
Usaha tani kooperatif, yakni usaha tani yang dimiliki oleh kelompok petani yang bekerja sama dalam produksi dan pemasaran.
-
Usaha tani perusahaan, yakni usaha tani yang dimiliki dan dikelola oleh perusahaan dengan skala produksi yang besar.
Sumber: https://tse1.mm.bing.net/th?q=klasifikasi usaha tani
3. Metode Klasifikasi Berdasarkan Kemampuan Modal
Metode ini mengklasifikasikan usaha tani berdasarkan kemampuan modal yang dimiliki oleh pemilik usaha, misalnya:
-
Usaha tani mikro, yakni usaha tani dengan modal terbatas yang biasanya dilakukan oleh petani dengan kepemilikan lahan rendah dan modal terbatas.
-
Usaha tani kecil, yakni usaha tani dengan modal sedang yang mampu memanfaatkan teknologi yang lebih baik.
-
Usaha tani menengah, yakni usaha tani dengan modal yang cukup besar dan mampu menggunakan teknologi modern.
-
Usaha tani besar, yakni usaha tani dengan modal yang besar dan skala produksi yang besar pula.
Sumber: https://tse1.mm.bing.net/th?q=klasifikasi usaha tani