Sekilas Tentang Pertanian Subsisten dan Pertanian Modern
Perbedaan hakiki antara sistem pertanian subsisten dengan modern pada adalah topik yang menjadi perhatian bagi banyak orang. Pertanian merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam kehidupan manusia, karena memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku untuk berbagai industri. Namun, tidak semua jenis pertanian sama. Ada perbedaan hakiki antara sistem pertanian subsisten dengan modern pada yang harus dipahami. Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan hakiki antara sistem pertanian subsisten dengan modern pada.
1. Pengertian Pertanian Subsisten
Pertanian subsisten merupakan sistem pertanian yang dilakukan oleh keluarga atau masyarakat kecil dengan tujuan memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri. Sistem pertanian subsisten biasanya dilakukan dengan menggunakan alat sederhana dan teknik tradisional. Hasil pertanian yang dihasilkan biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga atau masyarakat tersebut, namun jarang untuk diperdagangkan secara komersial.
2. Pengertian Pertanian Modern
Pertanian modern, juga dikenal sebagai pertanian komersial, merupakan sistem pertanian yang menggunakan teknologi canggih dan modern dalam budidaya tanaman dan beternak hewan. Pertanian modern biasanya dilakukan dalam skala besar dengan tujuan memproduksi hasil pertanian dalam jumlah yang cukup besar untuk dijual dan didistribusikan ke pasar dalam maupun luar negeri.
3. Perbedaan dalam Skala Produksi
Perbedaan hakiki antara sistem pertanian subsisten dengan modern pada yang paling mencolok adalah dalam skala produksinya. Pertanian subsisten biasanya dilakukan dalam skala kecil, di mana hasil pertanian yang dihasilkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga atau masyarakat tersebut. Sedangkan pertanian modern dilakukan dalam skala besar, di mana hasil pertanian yang dihasilkan dapat mencukupi kebutuhan pangan dalam maupun luar negeri.
4. Perbedaan dalam Penggunaan Teknologi
Pertanian subsisten masih mengandalkan alat sederhana dan teknik tradisional dalam budidaya tanaman dan beternak hewan. Akses terhadap teknologi modern seperti mesin pertanian dan pupuk kimia masih terbatas. Sedangkan pertanian modern menggunakan teknologi canggih dan modern dalam semua aspek kegiatan pertanian, mulai dari penanaman, pemeliharaan tanaman, hingga panen. Penggunaan teknologi modern ini memberikan efisiensi lebih dalam produksi dan menghasilkan hasil pertanian yang lebih berlimpah.
5. Perbedaan dalam Pola Tanam
Pertanian subsisten biasanya dilakukan dengan pola tanam tradisional atau pola tanam bersebelahan. Pola tanam ini sangat sederhana dan tidak melibatkan rotasi tanaman atau pemupukan yang teratur. Sedangkan pertanian modern menggunakan pola tanam rotasi atau pola tanam tertentu yang didasarkan pada penelitian ilmiah. Pola tanam ini membantu dalam menjaga kesuburan tanah dan mencegah serangan hama dan penyakit tanaman.
6. Perbedaan dalam Pendidikan
Pada pertanian subsisten, pengetahuan dan teknik dalam bertani atau beternak biasanya diturunkan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Sementara pada pertanian modern, memiliki pendidikan formal dan akses ke informasi serta penelitian teknis bertani sangat penting. Hal ini memungkinkan petani atau pekerja pertanian modern untuk mengadopsi dan mengembangkan teknologi terbaru dalam budidaya tanaman dan beternak hewan.
7. Perbedaan dalam Akses Pasar
Pertanian subsisten biasanya hanya memenuhi kebutuhan pangan keluarga atau masyarakat yang melakukan pertanian tersebut. Hasil pertanian jarang diperdagangkan secara komersial. Sedangkan pertanian modern memiliki akses pasar yang lebih luas. Hasil pertanian yang dihasilkan dalam pertanian modern dijual dan didistribusikan ke pasar dalam maupun luar negeri.
Also read:
Peranan Biologi dalam Bidang Pertanian
Pengolahan Hasil Pertanian dan Peternakan Menggunakan Teknologi
8. Perbedaan dalam Pendapatan
Pertanian subsisten cenderung menghasilkan pendapatan yang terbatas. Hal ini dikarenakan hasil pertanian yang dihasilkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga atau masyarakat yang melakukan pertanian tersebut. Sedangkan pertanian modern memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi karena dapat memproduksi hasil pertanian dalam jumlah yang lebih besar untuk dijual secara komersial.
9. Perbedaan dalam Pemanfaatan Lahan
Pertanian subsisten biasanya dilakukan di lahan yang terbatas. Masyarakat yang melakukan pertanian subsisten menggunakan lahan yang dimiliki secara turun-temurun dan biasanya lahan tersebut telah dimiliki sejak lama. Sedangkan pertanian modern biasanya dilakukan di lahan yang luas dan berkualitas tinggi. Lahan pertanian modern seringkali merupakan hasil investasi yang dilakukan oleh individu atau perusahaan untuk tujuan pertanian.
10. Perbedaan dalam Dampak terhadap Lingkungan
Pertanian subsisten umumnya memiliki dampak terbatas terhadap lingkungan karena skala produksinya yang kecil. Namun, pertanian modern dengan skala produksinya yang besar dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan, terutama jika tidak dilakukan dengan baik. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam pertanian modern dapat mencemari tanah dan air, sedangkan alih fungsi lahan pertanian menjadi perkotaan atau industri dapat menyebabkan kerusakan ekosistem alami.
11. Bagaimana Perbedaan Sistem Pertanian Subsisten dan Modern Mempengaruhi Kehidupan Masyarakat?
Perbedaan hakiki antara sistem pertanian subsisten dengan modern pada memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan masyarakat. Pertanian subsisten umumnya dilakukan oleh keluarga atau masyarakat kecil yang hidup di pedesaan. Ketersediaan pangan dari pertanian subsisten seringkali tidak stabil, tergantung pada musim tanam dan cuaca. Dalam beberapa kasus, pertanian subsisten seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tersebut, sehingga mereka menjadi rentan terhadap kelaparan dan malnutrisi.
Di sisi lain, pertanian modern memiliki potensi untuk memberikan pendapatan yang lebih tinggi dan stabilitas pangan bagi masyarakat. Dalam pertanian modern, hasil pertanian yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar untuk dijual ke pasar dalam maupun luar negeri. Pendapatan yang dihasilkan dari pertanian modern dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup, memperoleh pendidikan yang lebih baik, dan berinvestasi dalam sektor lain.
12. Apa Keuntungan dan Kerugian dalam Menerapkan Sistem Pertanian Subsisten?
Keuntungan dari menerapkan sistem pertanian subsisten adalah keluarga atau masyarakat yang melakukan pertanian tersebut dapat memperoleh pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Selain itu, pertanian subsisten juga dapat menjaga keberlanjutan budaya masyarakat rural dan mempertahankan pengetahuan dan teknik tradisional dalam bertani atau beternak.
Namun, ada juga kerugian dalam menerapkan sistem pertanian subsisten. Pertanian subsisten cenderung memiliki pendapatan yang terbatas dan hasil pertanian yang tidak menghasilkan kelebihan untuk dijual secara komersial. Hal ini membuat keluarga atau masyarakat yang melakukan pertanian subsisten cenderung mengalami keterbatasan ekonomi dan ketergantungan pada pertanian sebagai satu-satunya sumber penghasilan.
13. Apa Keuntungan dan Kerugian dalam Menerapkan Sistem Pertanian Modern?
Keuntungan dari menerapkan sistem pertanian modern adalah memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan hasil pertanian yang lebih berlimpah. Pertanian modern juga menggunakan teknologi canggih dan modern yang membantu dalam meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, pertanian modern juga memiliki akses pasar yang lebih luas, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan negara.
Namun, ada juga kerugian dalam menerapkan sistem pertanian modern. Pertanian modern cenderung memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan jika tidak dilakukan dengan baik. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam pertanian modern dapat mencemari tanah dan air, sedangkan alih fungsi lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan ekosistem alami.
14. Bagaimana Pertanian Subsisten dan Modern Dapat Saling Berdampingan?
Meskipun ada perbedaan hakiki antara sistem pertanian subsisten dengan modern pada, kedua sistem pertanian tersebut dapat saling berdampingan untuk mencapai keberlanjutan pangan dan lingkungan yang lebih baik. Pertanian subsisten dapat memainkan peran penting dalam mempertahankan keberlanjutan budaya masyarakat rural dan menjaga pengetahuan dan teknik tradisional dalam bertani atau beternak. Sedangkan pertanian modern dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan yang lebih luas dan memberikan pendapatan yang lebih tinggi.
Salah satu cara pertanian subsisten dan modern dapat saling berdampingan adalah melalui program pengembangan pertanian berkelanjutan. Program ini dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas, mengurangi kerugian hasil pertanian, memperbaiki kualitas tanah dan air, serta mencegah kerusakan ekosistem alami. Kolaborasi antara petani subsisten dan modern juga dapat mendorong pertukaran pengetahuan dan teknologi, sehingga kualitas hasil pertanian dapat ditingkatkan dan dampak terhadap lingkungan dapat dikurangi.
15. Apa Peran Pemerintah dalam Mengembangkan Pertanian Subsisten dan Modern?
Pemerintah memiliki peran yang penting dalam mengembangkan pertanian subsisten dan modern. Pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan dan regulasi yang memungkinkan pertanian subsisten dan modern untuk berkembang dengan baik. Contohnya, pemerintah dapat memberikan insentif bagi petani atau masyarakat yang melakukan pertanian subsisten, seperti bantuan bibit unggul, pupuk organik, atau pelatihan teknis. Di sisi lain, pemerintah juga dapat memberikan bantuan investasi dan dukungan teknis kepada petani atau perusahaan yang melakukan pertanian modern.